Semoga Aku Bukan Seorang Qoti’ur rohim
“Ana harap setelah ini antum masih anggap ana saudara dan tidak memutuskan tali sillaturrahim diantara kita”.
Sengaja kuawali coretan curhat ini dengan kalimat surat terakhirnya. Surat yang dapat membuatku kecewa dan sedih kala itu. Yang kupahami maksud dari suratnya ini, sebuah harapan agar tali persaudaraan seiman yang telah lebih dulu terjalin sebelum terjalinnya “hubungan istimewa” itu tidak aku putuskan, meskipun “hubungan istimewa” itu telah diputuskannya dan aku menerima “pemutusannya”.
Pada dasarnya, jikalaupun dia tidak mengatakan ungkapan diatas, aku tidak berniat sedikitpun untuk memutuskan silaturahmi dan persaudaraan yang telah disatukan oleh ikatan keimanan. Apalagi jika kuingat sabda Rosulullah Saw. yang berbunyi: “Laa yadkhulul jannata qoti’ur rohim”. Tidak akan diperkenankan masuk syurga, orang yang memutuskan tali silaturahmi (persaudaraan). Sungguh hati ini sangat takut untuk memutuskan tali silaturrahmi. Oleh karenanya, aku berusaha mengabulkan harapannya diatas tadi sekaligus aku juga ingin membuktikan niatku untuk tidak memutuskan tali silaturahmi. Kujadikan sms sebagai wasilah silaturahmi, bahkan pada puncaknya aku coba menghubunginya via telepon.
Namun apa yang terjadi, sungguh tak kuduga dan tak kumengerti. Usahaku untuk membuktikan tidak memutuskan tali silaturahmi itu tanpa respon dan balasan (sebagaimana halnya sms). Niat baikku tadi tidak disambutnya. Bunyi telpon berkali-kali itu tidak diangkatnya. Lebih dari tujuh kali aku menghubunginya tetap saja, no answer. Padahal niatku saat itu tidak lebih dari sekedar silaturahmi dan tanya kabar keadaannya. Tidak lebihdari itu.
Seketika itu juga, timbul pertanyaan besar dalam benakku. Apakah aku salah memahami isi poin surat terakhirnya? Atau, apakah perasaan dia kini telah berubah jadi membenciku dan benar-benar ingin memutuskan tali silaturahmi juga? Ah, biarlah…yang terpenting bagiku, aku tidak memutuskan silaturahmi dan bukan aku yang memutuskan persaudaraan itu.
Astaghfirullah…Maafkan aku ya Allah, kalau aku telah berburuk sangka. Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullahal ‘Adhiim…
Ya Allah...hanya Engkaulah tempat segala pengaduanku yang sesungguhnya. Aku sudah buktikan bahwa aku tidak memutuskan tali silaturahmi itu. Aku sudah berusaha untuk terus menjaga persaudaraan. Semoga coretan ini menjadi saksi bahwa aku benar-benar tidak memutuskan tali silaturahmi (persaudaraan).
Ya Allah…semoga aku tidak termasuk Qoti’ur rohim yang dimaksudkan dalam sabda suci Kekasih-Mu. Aku ingin menggapai syurga-Mu ya Rabb. Ku ingin berada dalam dekapan rahmat dan kasihMu. Izinkanlah…
Dipinggiran kota Tunis
Ulpa® 5 September 2006
Sengaja kuawali coretan curhat ini dengan kalimat surat terakhirnya. Surat yang dapat membuatku kecewa dan sedih kala itu. Yang kupahami maksud dari suratnya ini, sebuah harapan agar tali persaudaraan seiman yang telah lebih dulu terjalin sebelum terjalinnya “hubungan istimewa” itu tidak aku putuskan, meskipun “hubungan istimewa” itu telah diputuskannya dan aku menerima “pemutusannya”.
Pada dasarnya, jikalaupun dia tidak mengatakan ungkapan diatas, aku tidak berniat sedikitpun untuk memutuskan silaturahmi dan persaudaraan yang telah disatukan oleh ikatan keimanan. Apalagi jika kuingat sabda Rosulullah Saw. yang berbunyi: “Laa yadkhulul jannata qoti’ur rohim”. Tidak akan diperkenankan masuk syurga, orang yang memutuskan tali silaturahmi (persaudaraan). Sungguh hati ini sangat takut untuk memutuskan tali silaturrahmi. Oleh karenanya, aku berusaha mengabulkan harapannya diatas tadi sekaligus aku juga ingin membuktikan niatku untuk tidak memutuskan tali silaturahmi. Kujadikan sms sebagai wasilah silaturahmi, bahkan pada puncaknya aku coba menghubunginya via telepon.
Namun apa yang terjadi, sungguh tak kuduga dan tak kumengerti. Usahaku untuk membuktikan tidak memutuskan tali silaturahmi itu tanpa respon dan balasan (sebagaimana halnya sms). Niat baikku tadi tidak disambutnya. Bunyi telpon berkali-kali itu tidak diangkatnya. Lebih dari tujuh kali aku menghubunginya tetap saja, no answer. Padahal niatku saat itu tidak lebih dari sekedar silaturahmi dan tanya kabar keadaannya. Tidak lebihdari itu.
Seketika itu juga, timbul pertanyaan besar dalam benakku. Apakah aku salah memahami isi poin surat terakhirnya? Atau, apakah perasaan dia kini telah berubah jadi membenciku dan benar-benar ingin memutuskan tali silaturahmi juga? Ah, biarlah…yang terpenting bagiku, aku tidak memutuskan silaturahmi dan bukan aku yang memutuskan persaudaraan itu.
Astaghfirullah…Maafkan aku ya Allah, kalau aku telah berburuk sangka. Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullahal ‘Adhiim…
Ya Allah...hanya Engkaulah tempat segala pengaduanku yang sesungguhnya. Aku sudah buktikan bahwa aku tidak memutuskan tali silaturahmi itu. Aku sudah berusaha untuk terus menjaga persaudaraan. Semoga coretan ini menjadi saksi bahwa aku benar-benar tidak memutuskan tali silaturahmi (persaudaraan).
Ya Allah…semoga aku tidak termasuk Qoti’ur rohim yang dimaksudkan dalam sabda suci Kekasih-Mu. Aku ingin menggapai syurga-Mu ya Rabb. Ku ingin berada dalam dekapan rahmat dan kasihMu. Izinkanlah…
Dipinggiran kota Tunis
Ulpa® 5 September 2006
5 Comments:
Hey I'd love to congratulate you for such a great quality forum!
Was thinking this is a nice way to introduce myself!
Sincerely,
Johnie Maverick
if you're ever bored check out my site!
[url=http://www.partyopedia.com/articles/bug-party-supplies.html]bug Party Supplies[/url].
[url=http://www.kfarbair.com][img]http://www.kfarbair.com/_images/logo.png[/img][/url]
בית מלון [url=http://www.kfarbair.com]כפר בעיר[/url] - אינטימיות, [url=http://kfarbair.com/services.html]שקט[/url] . אנו מציעים שירותי אירוח מגוונים גם יש במקום שירות חדרים הכולל [url=http://www.kfarbair.com/eng/index.html]סעודות רומנטיות[/url] במחירים מיוחדים אשר מוגשות ישירות לחדרכם.
לפרטים אנא גשו לאתר האינטרנט שלנו - [url=http://kfarbair.com]כפר בעיר[/url] [url=http://www.kfarbair.com/contact.html][img]http://www.kfarbair.com/_images/apixel.gif[/img][/url]
Hi I'd love to congratulate you for such a terrific made forum!
Was thinking this would be a nice way to make my first post!
The only right way pile riches it is usually a good belief to begin a savings or investing course of action as early in life as possible. But don't fear if you have not started saving your money until later on in life. With hard work, that is investigating the best investment vehicles for your capital you can slowly but surely increase your funds so that it measures to a big sum by the period you wish to retire. Inspect all of the achievable asset classes from stocks to real estate as investments for your money. A well diversified portfolio of investments in various asset classes can make your money multiply through the years.
-Chandra Clavette
[url=http://urwealthy.com]currency exchange rates[/url]
Hello. My wife and I bought our house about 6 months ago. It was a foreclosure and we were able to get a great deal on it. We also took advantage of the 8K tax credit so that definitely helped. We did an extensive remodeling job and now I want to refinance to cut the term to a 20 or 15 year loan. Does anyone know any good sites for mortgage information? Thanks!
Mike
top [url=http://www.001casino.com/]free casino bonus[/url] hinder the latest [url=http://www.realcazinoz.com/]casino online[/url] manumitted no deposit perk at the chief [url=http://www.baywatchcasino.com/]no put reward
[/url].
Post a Comment
<< Home