Sunday, March 19, 2006

Biarkan Aku Cemburu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Pada jilbab suci yang selalu menghiasi wajahmu
Pada dzikir yang selalu membasahi bibirmu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Pada air wudlu yang sering membelai rautmu
Pada Quran yang selalu jadi perhatianmu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Pada sajadah yang selalu kau temani dalam sujud malammu
Pada tasbis yang selalu jadi idolamu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Pada Iffah yang menjadi perhiasanmu
Pada izzah yang menjadi ranah jalanmu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Pada kesabaran yang mengalahkan emosimu
Pada kebaikan yang selalu jadi rutinitasmu

Ukhtie,
Biarkan aku cemburu
Agar aku jadi sepertimu
Ku basahi selalu bibirku dengan dzikir

Kubelai rautku dengan wudlu
Kubaca dan renungi kalam ilahi
Sajadah jadi teman sujud malamku
Untaian tasbih jadi idola lisanku

Ku hiasi diriku dengan iffah
Juga izzah sebagai teman
Kesabaran jadi kendali emosi
Kebaikan jadi keseharianku

“Biarkan aku cemburu”

Di pinggiran kota Tunis
Ulpa® 18 Maret 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home